Rabu, 24 Oktober 2012

stage dua

apa yang mau kaka ceritakan kali ini adalah, fase di mana seseorang harus berani ke luar dari zona nyamannyah..dari sarangnya atau dari kepompongnya dan dunia kerja itu memang keras, luh ga kerja luh ga makan, beda sama tinggal dirumah tiap pagi ngerasain masakan ibu yang selain enak itu gratis dan kapan ajah bisa nambah tanpa musingin kerjaan yang emang ga ada selain nonton tipi main dan tiduran. kenapa masa kecil itu cepat terenggut dariku?! dunia kerja terasa kejam, it's wild-wild world keras texas memang tapi ini fakta, kerja sama orang lain kalau tidak bisa dibina maka siap-siaplah dibinasakan begitu ka si bos..ouch rajatega..

berdasarkan fakta di atas, dan kewajiban mempertanggungjawabkan umur yang sudah tidak bisa dibilang muda ini maka saya ngelamar ke villa merah bandung, bagi yang belum tau itu bukan villa pada umumnya yang artinya tempat tinggal yang enakeun untuk sementara dan biasanya ada di puncak, ini adalah villa merah tempat bimbel. seperti info di postingan sebelumnya faktor penarik sebelumnya saya ngelamar atas rekomendasi si sarkayu dan faktor pendorongnya adalah saya yg sudah nggak betah di rumah sepertinya kurang menarik kurang ada tantangan, kalau kata maddog di the raid vs the hit elektrik ga ada gregetnyah dan cuaca panasnya itu loh naudzubillah, keringet dan darah bercucuran membahasahi kaos yang harus diganti sehari 2kali karena bakal asem, so intinya pas di rumah kalau mau bikin sayur asem rendamlah melinjo jagung sama kaos oblong..

jujur pertama kali ngelamar kerja punya sensasi tersendiri, pakaian serapih mungkin dan muka juga ditata minimal kaya tata dado yang glamour agak necis tapi girly nya ga usah dibwa kecuali emang mau ngelamar di salon kecantikan, sebenarnya saya kurang suka tampil rapih beginih, tapi apa mau dikata kalau saya jadi bosnya mungkin ga masalah, bawahan kaka jadi bawahan itu harus nurut dan berkata iyah ndoro. mulai masukin lah surat lamaran itu ke dalam tas slempang boogie ijo item dan dengan niat suci separuh nafas separuh watir tekad n diri ini melangkah dengan kaki lalu naek sepeda motor stater dan rodanya berputar ke arah depan melalap inchi demi inchi aspal dibawah terpaan terik mentara. villa merah tempat ini gak asing buat sayah karena tahun-tahun sebelumnya adalah tempat ngumpul buat makmum imam besar panasdalam dan saya adalah bagian dari makmum tersebut, dengan alasan takut kepengaruhan gaya nulisnya imam besar maka saya off dulu jadi makmum, karena dosen pembimbing heran gaya tulisan saya aneh, okeh berenti dulu dan di sinilah saya sekarang.

wawancara kerja rasanya edan deg2annya pisan, awalnya..kuasai dirimu kaka karena kalau kuasai diri aja belum bisa bagaimana menguasai materi. bagian menariknya adalah saat ditanya sekarang tinggal di mana?! maka saya jawab dengan santainya nomaden numpang hidup bersama teman saya yang masih kuliah di gerlong UPI, saya sama sekali nggak mikirin apa imbasnya dari pernyataan tersebut, jawaban refleks tanpa perlu saya manipulasi apalagi manichanger, tapi walhasil seminggu kemudian saya dipanggil dan dipertemukan dengan pa direktur dan wakil direktur bahwa kalow berminat silahkan ada kamar kosong di atas tempati ajah, free...aye..yiha begitu mungkin ekspresi kalau saya jadi seorang koboy texas kalau jadi koboy junior mungkin paling banter teriak ea..ea..stop stop..

dan begitulah nasib terus berpilin saya dapat kerja dan saya dapat kamar. saya rasa ini saat yang tepat untuk bilang wow...ternyata begitulah kawan, jujurlah padaku seperti kata ian kasela, karena ternyata selalu ada kebaikan dari kejujuran tersebut, nggak perlu gengsi atau maksain keadaan kalau memang nggak ada, karena selanjutnya yang terjadi adalah dirimu akan tersiksa karena keadaan ga sejalan dengan perkataan dan itu ga enak..

well now i'm here beralamat di jalan anggrek no 49 lantai dua, berapa gajinya?! jangan dulu nanya gaji deh, semua orang ngerasa gaji nggak akan pernah cukup, karena makin besar gajinya makin besar pula pengeluarannya. yah dicukup-cukupin lah toh saya masih newcomer fress graduate from the kulkas dalam pekerjaan ini yang penting adalah cari pengalaman baru dan perbanyak relasi. karena kalau mikirin gaji manusia ga akan kerja-kerja ya bertahap lah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi sakit. orang lain ga akan menutup mata apabila kita bekerja dengan baik dan dari tempat kerja itu kita punya relasi dan mungkin akan membawa kita ke pekerjaan selanjutnya yang lebih baik. siapa yang tahu?! jalani ajah ini dengan sebaik mungkin saya ga mau jadi orang yang goreng adat seperti ga bertanggung jawab, meski masih jalannya panjang terbentang toh dengan setiap langkah kecil kita kita akan tahu ini bakal berakhir dan di depan akan jauh lebih baik, bukankah akhir itu lebih baik daripada permulaan?! [ini firman Allah] harus percaya, nggak percaya juga harus percaya..

NB: selain jadi guru sastra bumi di sini juga jadi wakasek malah mau diangkat kepsek, meski saya berharap mending naikin gajih ajahlah [haha, gejolak buruh muda]
yah semoga saja bisa memberikan implus positif di mari
akhirul kata wabillahi taufikwalhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu..

2 komentar:

  1. setuju pisan sama : "selalu ada kebaikan dari kejujuran tersebut, nggak perlu gengsi atau maksain keadaan kalau memang nggak ada, karena selanjutnya yang terjadi adalah dirimu akan tersiksa karena keadaan ga sejalan dengan perkataan dan itu ga enak.."

    BalasHapus
  2. alhamdulillah akhirnya ada yang ngoment, yah begitulah kita belajar tiap hari untuk lebih bijak ke depannyah..semangat pengusaha cake kita buat bandung lautan cake..

    BalasHapus