cerita ini nukil dari sebuah kisah seorang anak manusia yang mencoba bertahan di keras dan lembeknya kehidupan..to the point mamen, pekerjaan memang membuat kita menjadi manusia setengah robot dan setengah gila selain taan sama agama juga harus taat sama deadline. tapi bukankah jika kita tidak bergerak untuk bekerja lama kehidupan ini berakhir sudah, inul ajah untuk menjaga keseimbangannya mesti bergerak bekerja ngebor loh, karena tanpa gituh dulu ia ga bakalan bisa hidup layak yaka sekarang
okeh menjadi seorang ketua atau orang yang dituakan itu ga enak, sama sekali ga ada enak-enaknya pendek kata ketua adalah orang pertama yang akan dicari bila sesuatu gagal atau minimal ga sesuai harapan. so disitulah posisi saya saat ini, seperti telor cakcak diujung tanduk badak, atau minimal saya memposisikan diri saya di posisi itu, nggak tahu kenapa belakangan saya jadi bawel, suka mastiin ini beres nggak? sudah sampai mana? dan yang paling serius salah satunya adalah saat parents meeting atau dalam bahasa indonemah undang orang tua siswa, orangtua siswa adalah spesies yang ga ada becandanya terlebih bila dihadapkan dengan perkembangan anaknya, maka di sini dituntut sebuah argumen yang luar biasa mumpuni..misalnya ada yang orang tuanya di ITB dan mereka nanyain loh ini kenapa anak saya nilai matematikanya nol?! ga tau pak, (kalau jawab gini enak, tapi ah mending jangan) jangankan nol pak, minus juga bisa..kenapa? jadi gini penilaian tryout kita pake sistem SNMPTN biar siswa nggak kaget nantinya, yang disekolah biasa dapet nilai 100 untuk SNMPTN dapet 60 ajah itu udah keren banget, nilai nol sepertinya jumlah bobot jawaban benar dan salah jawaban anak bapak berimbang. jawaban bener nilai plus 4, jawaban salah minus 1 dibagi jumlah soal dikali empat, tidak dijawab nilai nol. nah bisa ajah ini kondisinya anak bapak ngejawab 10soal jawaban betul 2, salah 8. 2x4 itu 8, dikurangi 8x-1 itu 8. 8-8 itu nol, nol dibagi jumlah soal 15 kali 4 itu 60. itu hasilnya nol. begitulah..dan si bapak bilah oh, sayah ouch akhirnya bisa ngejawab dengan memuaskan, tarik tambang panjang dan hembuskan..intinya saya puas dengan alibi dan berkelit saya, fantastik doublestik..
cerita selanjutnya adalah ketika acara talkshow kemarin yang ngebahas so sial media sama bu jurnal, acaranya asik tapi dibalik acara yang asik pasti tersimpan persiapan yang ga asik. misal bangun pagi bantu nyiapin bahan tayang buat presentasi, masih ngebahas anggaran dana sementara siswa yang baru daftar kurang dari seperenamnya, halah..kalo monyet pasti saya udah gagaro bari jng teu ateul, tapi sayah akhirnya gagaro juga. berusaha ngepas2in sedikit berspekulasi mengenai jumlah yang datang bersama bag keuangan, akhirnya beres dan segera saya meluncur ke yogya pahlawan belanja ini itu apaan tuh bersama om limits, edan pinuh dan setelahnya kita ke sekeloa ngambil panci, ah riweuh we lah ditambah ayam potong di yogya pahlawan abis..ya udah anak ganteng jangan nangis..beres sampai vm saya istirahat bentar dan menuju yogya riau masih sama cari ayam broiler kalo ayam kampus ya mungkin ada, tapi itu nggak penting buat sekarang, dan alhamdulillahnya ada..cihuy, selanjutnya adalah nyiapin hal2 lain bantu nyiapin sound dan ngeprint beberapa dokumen dan ngecharge batre si kodak item, bakal foto2 nih..tugas memasak serahkan pada ahlinya pa kongruen..
dan diluar perkiraan yang datang melebihi ekspektasi dan di sini saya belajar harus ada penegasan dalam hal kehadiran apalagi kalau berhubungan dengan fasilitas yang mesti dicukupkan, lebih gapapah kalau kurang kan bengeut, acara sukses pa bos sukaeun..dan pengajar masih suka narsis, lancar selanjar jalan tol jam tiga pagi..magrib acara beres mereka makan2, saya? nggak tahu kenapa ga lapar, padahal belum makan nasi dari pagi, saya ngerasa bahwa ternyata ada kesenangan tersendiri ketika semua berjalan lancar dan persiapan emang sudah dimaksimalin, saya senang titik..jam 9malam perut ternyata minta perhatian sayah ya udahlah ka si mang gampang ingat terlebih lagi pengen capcaynya ke jalan ahmadyani lah eh singhoreng si mang gampang ingat ga ada, mungkin ia sebenarnya ada cuma entah di mana dan gak jualan..asem, maka muter lagilah saya menuju mang siku-siku yang biasa mangkal depan papyrus..ketemu dan ondemande nasi goreng abis, top lah..double asem..saya pulang dan untungnya masih ada makanan penyelamat (baca mie gelas) ah ternyata nasi liwet sisa tadi dicampur sama ikan asin, saya rada alergi sama ikan asin soalnya dulu pernah gatal2 dan muntah parah itu saat saya belum sekolah SD, dan sampai sekarang alhasil ketemu ikan asin mending menghindar sejauh mungkin..sukseslah cuma buat mi rebus..
lewat jam 1malam, perut saya mulai kurang bisa diajak koordinasi ya sudahlah turun tangga karena dibawah ada kantin dan stok makanan ga dikunci lemarinyah, maka ngebanjutlah 2roti, 2goodtime choco sama 2coklat geri ah minimal bisa hidup sampai besok, ah sial kenapa tadi ditawarin makan pas nasi belum dicampur ikan guah nolak, bloon..dan di sinilah terbaring masih lapar, oh sayah cengeng padahal ini baru kekurangan logistik dan besok juga semuanya bakal pulih..tapi terlepas dari kelaparan di tengah malam ini, saya puas semua berjalan lancar senengnya itu lebih2 dari pada dikasih sekoper uang palsu, kalau mau tau rumitnya hal yang spektakuler, kamu harus jadi orang di belakang layar, yah dibelakang..makasih teman2, makasih ya Allah..
oh iyah selamat hari raya kurban, selamat nyate, saya nggak pulang kampung, kagok besoknya masuk gawe lagih..hayang nyate..hikes, hupet..
Tampilkan postingan dengan label hardwork. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hardwork. Tampilkan semua postingan
Kamis, 25 Oktober 2012
Rabu, 24 Oktober 2012
stage dua
apa yang mau kaka ceritakan kali ini adalah, fase di mana seseorang harus berani ke luar dari zona nyamannyah..dari sarangnya atau dari kepompongnya dan dunia kerja itu memang keras, luh ga kerja luh ga makan, beda sama tinggal dirumah tiap pagi ngerasain masakan ibu yang selain enak itu gratis dan kapan ajah bisa nambah tanpa musingin kerjaan yang emang ga ada selain nonton tipi main dan tiduran. kenapa masa kecil itu cepat terenggut dariku?! dunia kerja terasa kejam, it's wild-wild world keras texas memang tapi ini fakta, kerja sama orang lain kalau tidak bisa dibina maka siap-siaplah dibinasakan begitu ka si bos..ouch rajatega..
berdasarkan fakta di atas, dan kewajiban mempertanggungjawabkan umur yang sudah tidak bisa dibilang muda ini maka saya ngelamar ke villa merah bandung, bagi yang belum tau itu bukan villa pada umumnya yang artinya tempat tinggal yang enakeun untuk sementara dan biasanya ada di puncak, ini adalah villa merah tempat bimbel. seperti info di postingan sebelumnya faktor penarik sebelumnya saya ngelamar atas rekomendasi si sarkayu dan faktor pendorongnya adalah saya yg sudah nggak betah di rumah sepertinya kurang menarik kurang ada tantangan, kalau kata maddog di the raid vs the hit elektrik ga ada gregetnyah dan cuaca panasnya itu loh naudzubillah, keringet dan darah bercucuran membahasahi kaos yang harus diganti sehari 2kali karena bakal asem, so intinya pas di rumah kalau mau bikin sayur asem rendamlah melinjo jagung sama kaos oblong..
jujur pertama kali ngelamar kerja punya sensasi tersendiri, pakaian serapih mungkin dan muka juga ditata minimal kaya tata dado yang glamour agak necis tapi girly nya ga usah dibwa kecuali emang mau ngelamar di salon kecantikan, sebenarnya saya kurang suka tampil rapih beginih, tapi apa mau dikata kalau saya jadi bosnya mungkin ga masalah, bawahan kaka jadi bawahan itu harus nurut dan berkata iyah ndoro. mulai masukin lah surat lamaran itu ke dalam tas slempang boogie ijo item dan dengan niat suci separuh nafas separuh watir tekad n diri ini melangkah dengan kaki lalu naek sepeda motor stater dan rodanya berputar ke arah depan melalap inchi demi inchi aspal dibawah terpaan terik mentara. villa merah tempat ini gak asing buat sayah karena tahun-tahun sebelumnya adalah tempat ngumpul buat makmum imam besar panasdalam dan saya adalah bagian dari makmum tersebut, dengan alasan takut kepengaruhan gaya nulisnya imam besar maka saya off dulu jadi makmum, karena dosen pembimbing heran gaya tulisan saya aneh, okeh berenti dulu dan di sinilah saya sekarang.
wawancara kerja rasanya edan deg2annya pisan, awalnya..kuasai dirimu kaka karena kalau kuasai diri aja belum bisa bagaimana menguasai materi. bagian menariknya adalah saat ditanya sekarang tinggal di mana?! maka saya jawab dengan santainya nomaden numpang hidup bersama teman saya yang masih kuliah di gerlong UPI, saya sama sekali nggak mikirin apa imbasnya dari pernyataan tersebut, jawaban refleks tanpa perlu saya manipulasi apalagi manichanger, tapi walhasil seminggu kemudian saya dipanggil dan dipertemukan dengan pa direktur dan wakil direktur bahwa kalow berminat silahkan ada kamar kosong di atas tempati ajah, free...aye..yiha begitu mungkin ekspresi kalau saya jadi seorang koboy texas kalau jadi koboy junior mungkin paling banter teriak ea..ea..stop stop..
dan begitulah nasib terus berpilin saya dapat kerja dan saya dapat kamar. saya rasa ini saat yang tepat untuk bilang wow...ternyata begitulah kawan, jujurlah padaku seperti kata ian kasela, karena ternyata selalu ada kebaikan dari kejujuran tersebut, nggak perlu gengsi atau maksain keadaan kalau memang nggak ada, karena selanjutnya yang terjadi adalah dirimu akan tersiksa karena keadaan ga sejalan dengan perkataan dan itu ga enak..
well now i'm here beralamat di jalan anggrek no 49 lantai dua, berapa gajinya?! jangan dulu nanya gaji deh, semua orang ngerasa gaji nggak akan pernah cukup, karena makin besar gajinya makin besar pula pengeluarannya. yah dicukup-cukupin lah toh saya masih newcomer fress graduate from the kulkas dalam pekerjaan ini yang penting adalah cari pengalaman baru dan perbanyak relasi. karena kalau mikirin gaji manusia ga akan kerja-kerja ya bertahap lah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi sakit. orang lain ga akan menutup mata apabila kita bekerja dengan baik dan dari tempat kerja itu kita punya relasi dan mungkin akan membawa kita ke pekerjaan selanjutnya yang lebih baik. siapa yang tahu?! jalani ajah ini dengan sebaik mungkin saya ga mau jadi orang yang goreng adat seperti ga bertanggung jawab, meski masih jalannya panjang terbentang toh dengan setiap langkah kecil kita kita akan tahu ini bakal berakhir dan di depan akan jauh lebih baik, bukankah akhir itu lebih baik daripada permulaan?! [ini firman Allah] harus percaya, nggak percaya juga harus percaya..
NB: selain jadi guru sastra bumi di sini juga jadi wakasek malah mau diangkat kepsek, meski saya berharap mending naikin gajih ajahlah [haha, gejolak buruh muda]
yah semoga saja bisa memberikan implus positif di mari
akhirul kata wabillahi taufikwalhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu..
berdasarkan fakta di atas, dan kewajiban mempertanggungjawabkan umur yang sudah tidak bisa dibilang muda ini maka saya ngelamar ke villa merah bandung, bagi yang belum tau itu bukan villa pada umumnya yang artinya tempat tinggal yang enakeun untuk sementara dan biasanya ada di puncak, ini adalah villa merah tempat bimbel. seperti info di postingan sebelumnya faktor penarik sebelumnya saya ngelamar atas rekomendasi si sarkayu dan faktor pendorongnya adalah saya yg sudah nggak betah di rumah sepertinya kurang menarik kurang ada tantangan, kalau kata maddog di the raid vs the hit elektrik ga ada gregetnyah dan cuaca panasnya itu loh naudzubillah, keringet dan darah bercucuran membahasahi kaos yang harus diganti sehari 2kali karena bakal asem, so intinya pas di rumah kalau mau bikin sayur asem rendamlah melinjo jagung sama kaos oblong..
jujur pertama kali ngelamar kerja punya sensasi tersendiri, pakaian serapih mungkin dan muka juga ditata minimal kaya tata dado yang glamour agak necis tapi girly nya ga usah dibwa kecuali emang mau ngelamar di salon kecantikan, sebenarnya saya kurang suka tampil rapih beginih, tapi apa mau dikata kalau saya jadi bosnya mungkin ga masalah, bawahan kaka jadi bawahan itu harus nurut dan berkata iyah ndoro. mulai masukin lah surat lamaran itu ke dalam tas slempang boogie ijo item dan dengan niat suci separuh nafas separuh watir tekad n diri ini melangkah dengan kaki lalu naek sepeda motor stater dan rodanya berputar ke arah depan melalap inchi demi inchi aspal dibawah terpaan terik mentara. villa merah tempat ini gak asing buat sayah karena tahun-tahun sebelumnya adalah tempat ngumpul buat makmum imam besar panasdalam dan saya adalah bagian dari makmum tersebut, dengan alasan takut kepengaruhan gaya nulisnya imam besar maka saya off dulu jadi makmum, karena dosen pembimbing heran gaya tulisan saya aneh, okeh berenti dulu dan di sinilah saya sekarang.
wawancara kerja rasanya edan deg2annya pisan, awalnya..kuasai dirimu kaka karena kalau kuasai diri aja belum bisa bagaimana menguasai materi. bagian menariknya adalah saat ditanya sekarang tinggal di mana?! maka saya jawab dengan santainya nomaden numpang hidup bersama teman saya yang masih kuliah di gerlong UPI, saya sama sekali nggak mikirin apa imbasnya dari pernyataan tersebut, jawaban refleks tanpa perlu saya manipulasi apalagi manichanger, tapi walhasil seminggu kemudian saya dipanggil dan dipertemukan dengan pa direktur dan wakil direktur bahwa kalow berminat silahkan ada kamar kosong di atas tempati ajah, free...aye..yiha begitu mungkin ekspresi kalau saya jadi seorang koboy texas kalau jadi koboy junior mungkin paling banter teriak ea..ea..stop stop..
dan begitulah nasib terus berpilin saya dapat kerja dan saya dapat kamar. saya rasa ini saat yang tepat untuk bilang wow...ternyata begitulah kawan, jujurlah padaku seperti kata ian kasela, karena ternyata selalu ada kebaikan dari kejujuran tersebut, nggak perlu gengsi atau maksain keadaan kalau memang nggak ada, karena selanjutnya yang terjadi adalah dirimu akan tersiksa karena keadaan ga sejalan dengan perkataan dan itu ga enak..
well now i'm here beralamat di jalan anggrek no 49 lantai dua, berapa gajinya?! jangan dulu nanya gaji deh, semua orang ngerasa gaji nggak akan pernah cukup, karena makin besar gajinya makin besar pula pengeluarannya. yah dicukup-cukupin lah toh saya masih newcomer fress graduate from the kulkas dalam pekerjaan ini yang penting adalah cari pengalaman baru dan perbanyak relasi. karena kalau mikirin gaji manusia ga akan kerja-kerja ya bertahap lah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi sakit. orang lain ga akan menutup mata apabila kita bekerja dengan baik dan dari tempat kerja itu kita punya relasi dan mungkin akan membawa kita ke pekerjaan selanjutnya yang lebih baik. siapa yang tahu?! jalani ajah ini dengan sebaik mungkin saya ga mau jadi orang yang goreng adat seperti ga bertanggung jawab, meski masih jalannya panjang terbentang toh dengan setiap langkah kecil kita kita akan tahu ini bakal berakhir dan di depan akan jauh lebih baik, bukankah akhir itu lebih baik daripada permulaan?! [ini firman Allah] harus percaya, nggak percaya juga harus percaya..
NB: selain jadi guru sastra bumi di sini juga jadi wakasek malah mau diangkat kepsek, meski saya berharap mending naikin gajih ajahlah [haha, gejolak buruh muda]
yah semoga saja bisa memberikan implus positif di mari
akhirul kata wabillahi taufikwalhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu..
Langganan:
Postingan (Atom)